Minggu, 16 Oktober 2016

CARA MEMBUAT TAB BARU PADA Ms.Access

  Membuat Tab Baru
  • Klik tab File --- Option sehingga akan tampil dialog Access Options



  • Klik pilihan Customize Ribbon pada bagian sebelah kiri sehingga pada bagian sebelah kanan akan muncul Customize The Ribbon



  • Pada Customize The Ribbon pilih kelompok tab yang akan digunakan sebagai tempat tab baru yang akan di buat
  • Klik tombol New Tab untuk membuat tab baru, sehingga pada kotak Customize The Ribbon akan bertambah tab baru dengan nama default New Tab

  • Klik New Tab (Custom) dan klik tombol Rename untuk mengganti nama tab

  • Pada bagian Display Name, ketik nama tab yang baru dan klik OK





  • Membuat Group pada tab, klik tombol New Group kemudian klik tombol Rename
  • Langkah selanjutnya mengisi masing-masing Group dengan tombol perintah dengan cara klik tombol pada bagian Choose Command From, kemudian geser ke nama group yang akan diisi tombol perintah
  • Ulangi langkah ini untuk menambah tombol lainnya
  • Klik tombol OK untuk mengakhiri pembuatan tab ini

Rabu, 12 Oktober 2016

MASALAH SOSIAL


MASALAH SOSIAL



#PENYEBAB TERJADINYA KEMISKINAN

Pada umumnya penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut:

1.      Laju Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat di setiap 10 tahun menurut hasil sensus penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang harus ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

2.      Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong sebagi tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap orang atausemua penduduk kesenjangan dikatakan lunak, distribusi pendapatan nasional dikatakan cukup merata.
Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relatif tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih.

3.      Tingkat pendidikan yang rendah.
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.

4.      Kurangnya perhatian dari pemerintah.
Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya.

5.      Distribusi yang tidak merata
Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah


#CARA MENGATASINYA

 1. Peningkatan fasilitas jalan dan listrik di pedesan. Berbagai pengalaman di China, Vietnam dan juga di Indonesia sendiri menunjukkan bahwa pembangunan jalan di area pedesaan merupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di Indonesia relatif dalam keadaan yang baik. Tetapi, setengah dari jalankabupaten berada dalam kondisi yang buruk.Walaupun berbagai masalah di atas terlihat rumit dalam pelaksanaannya, solusinya dapat terlihat dengan jelas:
(1) Menjalankan program untuk membangun jalan pedesaan dan di tingkat kabupaten.
(2) Membiayai program di atas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
(3) Menjalankan program pekerjaan umum yang bersifat padat karya.
(4) Menjalankan strategi pembangunan fasilitas listrik pada desa-desa yang belum menikmati tenaga listrik

2. Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasilitas Sanitasi Yang Lebih Baik.
Untuk mengatasi hal tersebut ada dua hal yang dapat dilakukan:
(1) Pada sisi permintaan. Pemerintah dapat menjalankan kampanye publik secara nasional untuk meningkatkan kesadaran dalam penggunaan fasilitas sanitasi yang lebih baik. Biaya yang diperlukan untuk kampanye tersebut tidaklah terlalu tinggi, sementara menjanjikan hasil yang cukup baik.
(2) Pada sisi penawaran, tentu saja penyediaan sanitasi harus diperbaiki. Aspek terpenting adalah membiayai investasi di bidang sanitasi yang akan terus meningkat. Dua pilihan yang dapat dilakukan adalah:
(a) mengadakan kesepakatan nasional untuk membahas masalah pembiayaan fasilitas sanitasi dan
(b) mendorong pemerintah lokal untuk membangun fasilitas sanitasi pada tingkat daerah dan kota; misalnya dengan menyediakan DAK untuk pembiayaan sanitasi ataupun dengan menyusun standar pelayanan minimum.

3. Penghapusan Larangan Impor Beras. Larangan impor beras yang diterapkan bukanlah merupakan kebijakan yang tepat dalam membantu petani. Tetapi kebijakan yang merugikan orang miskin. Studi yang baru saja dilakukan menunjukkan bahwa lebih dari 1,5 juta orang masuk dalam kategori miskin akibat dari kebijakan tersebut. Oleh karena beberapa langkah di bawah ini patut mendapat perhatian:
(1) Penghapusan larangan impor beras.
(2) engganti larangan impor dengan bea masuk yang lebih rendah.
(3  Memperbolehkan siapapun untuk melakukan impor.

4. Pembatasan Pajak dan Retribusi Daerah Yang Merugikan Usaha Lokal
Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di daerah pedesaan adalah wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Oleh karena itu pemerintah dapat berusaha menurunkan beban yangditanggung oleh penduduk miskin dengan cara:
(1) Menggantikan sistem pajak daerah yang berlaku dengan mengeluarkan daftar sumber penghasilan yang boleh dipungut oleh pemerintah daerah.
(2) Menghentikan pungutan pajak dan retribusi daerah yang tidak diperlukan, dengan mengharuskan pemerintah daerah untuk mengadakan pengkajian dampak suatu peraturan sebelum mengeluarkan pungutanbaru.
(3) Menciptakan dan memperbaiki sistem pelayanan satu atap  dan meningkatkan kemampuan serta pemberian insentif pada berbagai elemen pemerintahan daerah. (4) Membentuk sebuah komisi dalam mengawasi pungutan-pungutan liar dan pembayaran yang dilindungi.

5. Pemberian Hak Penggunaan Tanah Bagi Penduduk Miskin.
(1) mepercepat program sertifikasi tanah secara dramatis agar setidaknya mencapai tingkatan yang sama dengan rata-rata negara Asia Timur lainnya.
(2) Mengkaji ulang dan memperbaiki undang-undang pertanahan, kehutanan dan juga pertanian.
(3) Mengkaji kemungkinan redistiribusi tanah milik perusahan negara yangtidak digunakan kepada masyarakat miskin yang tidak memiliki tanah.
(4) Mengakomodasi kepemilikan komunal atas tanah sebagai salah satu  bentuk kepemilikan. Prinsip yang terpenting adalah kepastian dalam penggunaan tanah, bukan hanya pada kepemilikan secara pribadi.
(5) Mendukung adanya penyelesaian masalah pertanahan secara kekeluargaan, disamping membentuk peradilan khusus mengenai masalah pertanahan.
(6) Mempersiapkan peraturan yang menjamin kepastian hukum bagi masyarakat miskin yang tinggal di area perhutanan.

6. Membangun Lembaga-Lembaga Pembiayaan Mikro (LPM) Yang Memberi Manfaat Pada Penduduk Miskin.
Berbagai langkah penting yang dapat diambil untuk meningkatkan akses penduduk miskin atas kredit pembiayaan adalah:
(1) Menyelesaikan rancangan undang-undang mengenai LPM yang memberikan dasar hukum dan kerangka kelembagaan bagi lembaga pembiayaan mikro untuk menghimpun dan menyalurkan dana bagi penduduk miskin.
(2) Membangun hubungan antara sektor perbankan dengan LPM, misalnya dengan memberikan kesempatan bagi BKD untuk menjadi agen untuk bank-bank komersial dalam menghimpun dan menyalurkan dana.
(3) Menghentikan penyaluran bantuan modal dan skema pinjaman yang disubsidi. Dana sebanyak tiga trilliun rupiah yang selama ini disalurkan, dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan lembaga pembiayaan mikro, baik yang formal maupun yang berasal dari inisiatif masyarakat setempat, untuk dapat mengjangkau kalangan yang lebih luas.
(4) Mengesahkan revisi Undang-Undang Koperasi guna memberikan kerangka hukum yang lebih baik untuk pengembangan pembiayaan

7. Perbaikan Atas Kualitas Pendidikan dan Penyediaan Pendidikan Transisi Untuk Sekolah Menengah.
Pemerintah dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan mencegah terputusnya pendidikan masyarakat miskin dengan cara:
(1) Membantu pengembangan Manajemen dan pembiayaan pendidikan yang bertumpu pada peran sekolah.
(2)  Menyediakan dana bantuan pendidikan bagi masyarakat miskin.
(3) Mengubah beasiswa Jaring Pengaman Sosial

8. Mengurangi Tingkat Kematian Ibu Pada Saat Persalinan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kematian tersebut, yaitu:
(1) Meluncurkan kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran atas manfaat penanganan medis professional pada saat persalinan, serta periode sebelum dan sesudahnya.
(2) Menyediakan bantuan persalinan gratis bagi penduduk miskin,
(3) Meningkatkan pelatihan bagi bidan desa,

9. Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk Daerah-Daerah Miskin.
Pemberian dana yang terarah dengan baik dapat membantu masalah ini. Untuk memecahkan masalah tersebut, pemerintah dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
(1) Memperbaiki formulasi Dana Alokasi Umum (DAU) agar memungkinkan pemerintah daerah dapat menyediakan pelayanan dasar yang cukup baik. DAU dimaksudkan untuk membantu kesenjangan keuangan antar daerah berdasarkan formula yang memperhitungkan tingkat kemiskinan, luas wilayah, jumlah penduduk, biaya hidup dan kapasitas fiskal.
(2) Meningkatkan pemberian DAK untuk menunjang target program nasional pengentasan kemiskinan. Dana Alokasi Khusus dapat menjadi insentif bagi pemerintah daerah untuk memenuhi target penurunan tingkat kemiskinan.

10. Merancang Perlindungan Sosial Yang Lebih Tepat Sasaran.
Pemerintah dapat meningkatkan bantuan pada masyarakat miskin disamping mengadakan penghematan dengan cara:
(1) Mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM).
(2) Menggunakan tabungan pemerintah yang ada untuk mengembangkan program perlindungan sosial,
(3) Memperbaiki penetapan sasaran agar dapat menyentuh lebih banyak penduduk miskin.
(4) Membentuk gugus tugas yang mengkaji sistem perlindungan sosial.

Minggu, 09 Oktober 2016

Masalah Sosial Di Masyarakat Indonesia

BERBAGAI MASALAH SOSIAL YANG TERJADI DI INDONESIA



Masalah sosial merupakan suatu kondisi atau suasana yang berada di dalam suatu masyarakat di suatu wilayah ataupun negara.Hampir disetiap negara memiliki masalah, seperti, masalah Pendidikan, Pengangguran, dan masalah kemiskinan. Kerena masalah sosial merupakan salah satu indikasi negara tersebut berkembang dengan baik atau tidak.tak jarang kita dengar juga dari beberapa media sosial tentang masalah sosial. terutama kemiskinan.

Kemiskinan

Yaitu merupakan suatu keadaan yang dimana terjadi ketidak mampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar dalam kehidupan, diantaranya seperti: sandang, pangan dan papan. Kemiskinan bukan hanya terjadi di daerah-daerah plosok saja akan tetapi dapat terjadi juga di daerah perkotaan.

Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu contoh dari permasalahan sosial saat ini, meningkatnya jumlah pengangguran biasanya disebabkan oleh jumlah penduduk yang semakin meningkat sedangkan jumlah lapangan kerja yang masih terbatas atau masih sedikit, hal seperti ini harus segera di atasi oleh pemerintah dengan cara menyediakan lapangan kerja yang banyak supaya dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Pendidikan

Masalah pendidikan juga merupakan pr besar bagi pemerintah karna di negara kita masih banyak anak-anak yang harus putus sekolah dikarenakan masalah ekonomi.Kurangnya pendidikan merupakan salah satu masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat, misalnya seperti banyak anak-anak membantu orang tuanya untuk mencari nafkah, hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mereka dalam membiayai sekolah.

 Kejahatan

Kejahatan merupakan tindakan yang banyak terjadi di sekeliling kita.kejahatan merupakan perilaku perbuatan yang sangat bertentangan dengan undang-undang. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat yang menjadi korban kejahatan seperti kehilangan harta benda yang mereka punya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kriminalitas yang tinggi. Jenis kejahatan yang terjadi di Indonesia sudah sangat beragam, dari segi motif dan caranya. Kejahatan yang sering terjadi di sebabkan oleh faktor kekurangan ekonomi. Hal ini terjadi bukan hanya pada kalangan kurang terpelajar , bahkan orang terpelajar pun terkadang masuk pada daftar orang yang melakukan tindakandakan kejahatan.

TINDAKAN DAN SARAN SAYA
tindakan saya dan saran saya sebagai mahasiswa menuntun dan memberi pemikiran positif terhadap orang disekeliling saya agar dapat menjauhakn diri dari hal hal negatif yang akan berujung dengan masalah masalah diatas dan memberi saran berupa kegiatan kegiatan sosial agar mengerti dan dapat melihat masalah masalah sosial di sekeliling kita.dan pada masalah pendidikan saya sayangkan karna banyak di negara Indonesia yang masih banyak yang belom merasakan bangku sekolah dikarenakan masalah ekonomi yang mereka alami.pemerintah mesti lebih melihat dan memperhatikannya.dan untuk masalah sosial ekonomi setidaknya pemerintah membuka lapangan pekerjaan lebih luas dan banyak.

Sabtu, 24 September 2016

Ilmu Sosial Dasar

IImu Sosial Dasar



 

.     A. Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan


1. Pengertian Penduduk
 
Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan dengan banyaknya penduduk perkilometer persegi.

Definisi / pengertian Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara selama kurang lebih enam bulan dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap.  Penduduk didefinisikan menjadi dua:
a.  Orang yang tinggal di daerah tersebut
b. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. 

Dalam istilah sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Konsep penduduk menurut Badan Kependudukan dan Catatan sipil: penduduk adalah orang yang mempunyai KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan atau mempunyai KK (Kartu Keluarga). Penduduk adalah mereka, sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau daerah negara. sedangkan yang bukan penduduk, adalah mereka yang tinggal dalam sebuah negara tapi tidak ingin tinggal di negara tersebut atau hanya sementara. 
Faktor Yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
·      Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
·      Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk.
·      Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.

2. Masyarakat 
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

Untuk menganalisa secara ilmiah tentang proses terbenruknya masyarakat sekaligus problem-problem yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain :
·        Internalisasi (internalization)
·        Sosialisasi (socialization)
·        Enkulturasi (enculturation)

3. Kebudayaan
Pengertian kebudayaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Ada beberapa pengertian dari kebudayaan yang perlu anda tahu sebagai berikut:
1.      Semua hasil karya, rasa, dan cipta dari manusia. Artinya, kebudayaan adalah sesuatu yang dihasilkan melalui akal manusia. Hasilnya dapat dipublikasikan dan dilihat oleh orang lain
2.      Pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, adat istiadat, serta kebiasaan-kebiasaan manusia yang dihasilkan melalui interaksi antar individu dalam suatu golongan
3.      Hasil cipta, karya, dan ras amanusia untuk memenuhi kebutuhannya yang kompleks
4.      Pemahaman perasaan suatu bangsa yang diperoleh dari anggota masyarakat tersebut
5.   Penjelmaan kerja jiwa manusia yang dapat diartikan seluas-luasnya. Artinya, hal ini dapat diartikan tanpa batas

Menurut kelanjutan dari pengertian kebudayaan, ada beberapa unsur dari kebudayaan tersebut. Berikut adalah beberapa unsur dari kebudayaan tersebut:
1.    Bahasa adalah salah satu unsur dari kebudayaan. Bahasa tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan karena bahasa adalah cara interaksi dari anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya
2.    Upacara keagamaan. Upacara keagamaan adalah salah satu unsur dari kebudayaan. Upacara keagamaan adalah salah satu dari kepercayaan sehingga dapat dikatakan sebagai unsur dari kebudayaan tersebut
3.     Norma sosial. Norma sosial adalah unsur dari kebudayaan. Dalam norma, ada aturan untuk suatu anggota masyarakat tertentu. Norma dapat mengatur bagaimana suatu individu hidup bersama dengan individu yang lain dalam suatu kelompok.

Ada beberapa unsur-unsur kebudayaan yang diterima maupun tidak. Bagaimana maksudnya? Maksudnya adalah tidak semua unsur kebudayaan dapat diterima oleh suatu kelompok. Menurut pengertian kebudayaan, ada beberapa unsur yang tidak dapat diterima oleh suatu kelompok. Pertama adalah unsur yang menyangkut suatu kepercayaan. Antara budaya yang satu dengan yang lain berbeda. Oleh karena itu, perbedaan kepercayaan atau usaha untuk memasukkan kepercayaan tertentu ke dalam suatu budaya pasti akan sangat sulit untuk diterima. Kedua adalah unsur yang dielajari pada saat proses sosialisasi. Contohnya adalah makanan pokok. Makanan pokok Indonesia bagian barat dan timur berbeda. Kita tidak bisa memaksakan orang-orang di Indonesia timur untuk tidak memakan sagu misalnya.

Selain unsur kebudayaan yang tidak dapat diterima, ada juga unsur kebudayaan yang dapat diterima. Pertama adalah unsur kebendaan. Artinya, ketika ada alat yang berbeda dari satu budaya dengan yang lainnya, akan tetapi memiliki manfaat yang baik, maka hal tersebut akan mudah untuk diterima. Kedua adalah unsur yang sudah terbukti memiliki manfaat yang sangat baik. Contohnya adalah listrik. Di pedalaman Indonesia ada beberapa tempat yang belum menggunakan listrik. Maka, hal ini akan mudah diterima. Unsur terakhir yang dapat diterima dari pengertian kebudayaan adalah unsur yang mudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat  

4. Hubungan penduduk, masyarakat, dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun pada zaman ini.

Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.

         B. Individu, Keluarga dan Masyarakat 


 2.1 Pengertian individu 
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik  jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.

Berkaitannya antar individu dengan individu lainnya, maka menjadi lebih bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadapkolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.

Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalamdirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi danberhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadilatar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti diindonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapatmenjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.

2.2 Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Ada beberapa jenis keluarga, yakni:
·     Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
·    Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua
·     Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Peranan
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1.   Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2.  Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3.   Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. 

2.3 Hubungan individu, keluarga dan masyarakat
     Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.

Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.

Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.

Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.

Kesimpulan
1.  Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu
2.    Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
3.    kebudayaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
4.    Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan
5.  Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
6.    Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mmerupakan tiga hal yang saling berhubungan satu sama lain yaitu dimana kebudayaan terlahir karena adanya kebiasaan atau hal-hal yang biasa dilakukan oleh sekumpulan manusia yang saling berinteraksi satu sama lain pada tempat terntentu.
7.    Individu, keluarga dan masyarakat mempunyai keterkaitan yang sangat erat yang mana Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan.

Referensi :